Pages

Senin, 27 September 2010

akar ilalang yang bergoyang, seakan memahami setiap gerak gerik hati.
kadang gemuruh bermunajat, namun siapa yang menjadi saksi saat hati bergumul dengan sesat..

kaki kaki terus berjalan dengan jalan yang tak bisa di tebak..semua bercabang dan penuh dengan kemungkinan..
hanya mata yang jeli yang bisa melihat kasih dalam kesedihan dan murka..

ratapan bagai orcehestra...
mengahsilkan alunan marajuk madu..
bagaimana dia tidak bersedih kawan?
jika dia kehilangan, jika dia tak punya cinta,,seperti sendirian..dalam kapal karam..
Namun semua memang berputar hanya manusia akan menunggu waktu,,menjelajah dalam jalan bercabang..


@ office 28 sept 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar